
Jakarta, Haloindonesia.co.id – Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf), Teuku Riefky Harsya, menerima audiensi Wali Kota Surakarta, Respati Ardi serta komunitas Surakarta Game Developer (Surgadeva) di Autograph Tower, Jakarta, pada Senin, 23 Juni 2025. Pertemuan membahas penjajakan kolaborasi khususnya dalam meningkatkan pendapatan dan menciptakan lapangan kerja yang berkualitas dalam upaya mendorong ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah.
Menteri Ekraf Teuku Riefky menekankan pentingnya pembentukan dinas ekonomi kreatif untuk memaksimalkan pengelolaan ekraf di daerah.
“Dengan dibentuknya Dinas Ekonomi Kreatif, pendekatan terhadap pegiat ekonomi kreatif di daerah bisa dilakukan layaknya pendekatan untuk pebisnis. Karena jika dikelola dengan baik, pegiat ekraf ini bisa berkembang bahkan sampai menjadi level profesional. Selain itu, asosiasi-asosiasi industri ekraf yang sudah bermitra dengan kami juga bisa memiliki pengurus daerahnya masing-masing dan bisa berkontribusi untuk pemerintah daerahnya,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky.
Menteri Ekraf Teuku Riefky menyampaikan peran Kementerian Ekraf sebagai akselerator bagi para talenta ekonomi kreatif untuk dapat berkembang secara berkelanjutan.
“Dalam hal akselerasi, kami menyediakan pelatihan yang lebih terfokus karena pesertanya sudah dikurasi oleh pemerintah daerah. Nanti kami lihat di bagian mana yang bisa kami upscale, baik itu terkait komersialisasi, promosi, atau jejaring ke level nasional atau global. Diharapkan, dalam proses akselerasi ini, Kota Solo bisa berkontribusi juga–menjadi mitra strategis Kementerian Ekraf,” jelas Menteri Ekraf Teuku Riefky.
Wali Kota Surakarta, Respati Ardi, menyambut positif semangat Menteri Ekraf dalam memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah. Menurutnya, sinergi ini dapat menjawab tantangan di Kota Solo terkait kurangnya lapangan kerja yang berkualitas.
“Teman-teman di Solo ini banyak pegiat seni dan kreatifnya. Namun, kami tidak ingin titel ‘kreatif’ hanya menjadi hiasan semata. Kami ingin warga kami bisa ikut bekerja di dalam sektor tersebut,” ungkap Respati Ardi.
Sementara itu, pihak Hubungan Masyarakat (Humas) Surgadeva, Arif Setiawan, menjelaskan terkait kolaborasi yang diharapkan dapat mengakselerasi talenta kreatif khususnya pada subsektor gim.
“Potensi industri game kita besar, terbukti dari anggota Surgadeva yang sudah mencapai 200 orang, dengan 10 studio yang terbentuk, dan 10 IP yang layak jual. Namun, talenta lokal di bidang ini masih sangat sedikit. Oleh karena itu, kami ingin berkolaborasi dengan Kementerian Ekraf membentuk akademi game, dengan final project di Solo, di mana SDM-nya sudah kami siapkan,” ujar Arif.
Surgadeva merupakan komunitas studio game nasional yang berfokus pada pengembangan IP di sektor game dan kuliner. Salah satu IP yang berhasil dikembangkan adalah game Epic Conquest, yang menempati peringkat kedua di Indonesia dengan total 12 juta unduhan.
“Untuk selanjutnya, kami akan bantu arahkan ke direktorat-direktorat terkait untuk melihat di mana dapat kami bantu. Tujuannya supaya kegiatan-kegiatan yang akan digelar nanti dampaknya bisa lebih luas lagi, dan pengunjung serta turisnya bisa lebih banyak lagi,” tutup Menteri Ekraf Teuku Riefky.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Deputi Bidang Kreativitas Teknologi dan Digital Muhammad Neil El Himam serta Direktur Gim Luat S.P Sihombing.