
Dalam Acara NGANTRI (Ngobrol Bareng Mas Menteri) edisi kuliner khas #DiIndonesiaAja yang disiarkan live lewat akun Instagram @pesonaid_travel, Minggu (14/3/2021), Sandiaga mengatakan salah satu tantangan yang dihadapi oleh para pelaku kuliner adalah digitalisasi yang kurang merata. Oleh karena itu, Kemenparekraf/Baparekraf kini tengah menggencarkan digitalisasi para pelaku kuliner lewat sejumlah program.
Sandiaga mengatakan, lewat program-program ini, pada 2020 Kemenparekraf/Baparekraf berhasil mendigitalisasikan empat juta pelaku kuliner dari target dua juta pelaku. “Sedangkan, di tahun ini, program-program tersebut akan kembali dilakukan dengan target yang lebih besar, yakni sekitar delapan juta UMKM,” katanya.
Sandiaga juga mengingatkan para pelaku kuliner untuk selalu menerapkan protokol kesehatan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental sustainability) dalam kegiatan sehari-hari. “Selain itu, perlu ada kolaborasi, adaptasi, dan inovasi dari kita bersama agar UMKM kuliner kita semakin maju,” ungkapnya.
Sementara itu, artis sekaligus pelaku kuliner, Prilly Latuconsina, mengungkapkan ada berbagai cara promosi produk yang dapat mendongkrak angka penjualan dan meyakinkan konsumen untuk membeli produk-produk kreatif pelaku kuliner. Di antaranya adalah dengan berkolaborasi dengan platform e-commerce dan menjaga kebersihan serta menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.